Pelabuhan Roro Ambruk, Satu Korban Jatuh ke Laut   

Riau | Rabu, 18 September 2019 - 10:05 WIB

Pelabuhan Roro Ambruk, Satu Korban Jatuh ke Laut   
AMBRUK: Bupati Siak Drs H Alfedri (peci putih) saat meninjau dermaga Roro Tanjung Buton, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak yang ambruk, Selasa (17/9/2019) kemarin. Seorang petugas Dishub Riau Wandra Riandy hilang dalam kejadian tersebut.

SIAK (RIAUPOS.CO) - Pelabuhan Roro Tanjung Buton Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak ambruk sekitar pukul 13.30 WIB, Selasa (17/9). Dalam insiden tersebut di duga satu  orang tenaga honorer  dari Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Yandri jatuh ke dalam laut saat berada atas dermaga yang ambruk. Saat ini korban masih dalam pencarian petugas.

Dermaga Roro tersebut merupakan aset Provinsi Riau memberangkatkan pelabuhan Buton ke beberapa kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau seperti Pulau Batam, Tanjung Balai Karimun dan sebagainya.


Bupati Siak Alfedri MSi didampingi Kepala Dinas Perhubungan Arief Fadila, Kepala Dinas PU Irving, Kepala Dinas Kominfo, Camat  Sei Apit Wahyudi dan pihak Dishub Riau langsung melihat lokasi dermaga yang ambruk.

Pantauan di lapangan ambruknya dermaga Roro menarik perhatian masyarakat yang berada di kejadian. Pihak kepolisian dari Polsek Sungai Apit segera memasang garis polisi. Bupati Alfedri mengatakan, ambruknya dermaga Roro Mengkapan tersebut karena adanya patahan ramdoor. “Saat kejadian telah habis loading atau selesai muat semua,” jelas bupati.

Terkait adanya satu orang petugas Dishub  jatuh, bupati mengatakan saat ini lagi menunggu pihak dari Basarnas provinsi. “Jika korban ada di dalam runtuhan maka dermaga di bongkar. Saat ini Roro dari Batam kita minta jangan diberangkatkan dulu,” ungkapnya.

Korban Terjatuh ke Laut Sementara saksi mata Rahman dan Riko serta Hafiz petugas Dishub Provinsi menuturkan, saat kejadian korban Riandy berada bersama mereka di ramdoor selesai loading. “Tiba- tiba dermaga ambruk, kami tidak menduga.Saya ikut jatuh ke laut dan berenang. Ada empat orang termasuk Yandri dan sampai sekarang belum ditemukan,” tutur Rahman.

Kapolsek  Sungai Apit Iptu Yudha mengatakan, satu orang yang jatuh belum ditemukan dan pencarian masih terus dilakukan. “Satu orang ikut jatuh dan saat ini masih dilakukan pencarian,” ungkapnya. 

Informasi awal menurutnya, runtuhnya dermaga karena abrasi dan hal ini bisa terus berkembang.  Satu korban jatuh dan masih hilang atas runtuhnya  dermaga Pelabuhan Buton untuk roro bernama Wandra Riandy (27).

‘’Wandra Riandy adalah warga Jalan Pemuda ujung, Tampan, Pekanbaru. Ayah satu anak ini bekerja sebagai honorer di Badan Pengelola Transporatasi Darat BPTD Kementerian Perhubungan Pelabuhan Buton,’’ kata  Kasatpel Buton BPTD M Zita. 

Dia  mengatakan, sebelum hilang, korban sempat mengirim foto-foto Roro yang akan berangkat, sesuai tupoksinya memeriksa kelengkapan dan kesiapan Roro menuju Batam. “Setelah semua mobil masuk ke dalam Roro, dan memastikan tata cara loading, tiba tiba dermaga patah, dia bersama tiga temannya dari Dinas Perhubungan Provinsi, jatuh ke laut,” ungkapnya.

Namun tiga temannya berenang dan berhasil sampai ke tepi, sementara Wandra Riandy sampai saat ini masih menghilang.  “Saya sangat berharap ada keajaiban dari Allah, sehingga Wandra bisa selamat. Saat ini kami sedang menunggu tim SAR untuk melakukan pertolongan,” ungkapnya. 

Ada tiga pihak yang berada di pelabuhan ini, Perhubungan Provinsi mengelola dermaga Roro, Dishub Siak pengelola penumpang umum yang akan berangkat dengan speedboat dan BPTD Kementerian Perhubungan melakukan pengawasan.

Berusia 23 Tahun dermaga Pelabuhan Buton ada dua, satu untuk penumpang umum yang akan naik speedboat dan satunya dermaga untuk Roro. Dermaga untuk Roro ini menurut KUPT Pelabuhan Tanjung Buton Dishub Provinsi Riau, dibangun pada 1996 atau sudah 23 tahun lalu.

“Kami tetap melakukan perawatan, terutama untuk alas jembatan menuju ke Roro. Secara berkala perawatan terus dilakukan karena kami khawatir akan lepas atau patah,” ungkapnya.

Namun ternyata yang patah dermaga yang menghubungkan ke pelabuhan. Untuk dermaga ini, perawatannya sudah dilelang dan akan dikerjakan pada September ini dengan anggaran Rp1,3 miliar. “Tapi sayangnya, belum dikerjakan dermaga ini sudah patah dan memakan korban,” jelasnya.(gem)

 

Laporan MONANG LUBIS dan WIWIK WIDANINGSIH, Siak









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook